You are currently viewing Angka Arab

Angka Arab

jelaskan tentang: Halaman mulai dari bab pendahuluan dan seterusnya dinomori dengan angka Arab (1, 2, 3, …).

Memang benar, sebutan “angka Arab” dalam konteks penulisan skripsi atau dokumen akademik di Indonesia sering menimbulkan kebingungan. Istilah ini biasa digunakan untuk merujuk pada angka yang kita gunakan secara umum dalam penulisan (1, 2, 3, …), yang sebenarnya adalah angka-angka dari sistem numeral Hindu-Arab atau yang lebih dikenal sebagai angka Indo-Arab.

Sejarahnya, sistem numeral ini dikembangkan di wilayah yang kini merupakan India dan kemudian menyebar ke dunia Arab melalui perdagangan dan penaklukan. Ketika sistem numeral ini diperkenalkan ke Eropa oleh para cendekiawan Arab, Eropa mulai mengadopsi sistem ini dan menyebutnya sebagai “angka Arab.” Oleh karena itu, meski dalam konteks historis lebih tepat disebut angka Indo-Arab, dalam praktik penulisan modern dan formal di banyak tempat, termasuk Indonesia, kita sering menggunakan istilah “angka Arab.”

Dalam konteks penulisan skripsi atau dokumen ilmiah, halaman mulai dari bab pendahuluan biasanya dinomori dengan angka ini (1, 2, 3, …) untuk memudahkan pencatatan dan navigasi dokumen. Angka ini dimulai dari bab pendahuluan untuk memberikan pembaca kesan bahwa inilah awal dari substansi utama skripsi, sementara halaman sebelumnya yang berisi abstrak, daftar isi, dan lain-lain, biasanya dinomori dengan angka Romawi (i, ii, iii, …). Ini adalah konvensi umum untuk membedakan antara materi pendahuluan dan isi utama dari karya tulis tersebut.

guest
0 Komentar
Umpan balik dalam sebaris
Lihat semua komentar