Variable: Pengertian, Cara Mencari dan Contoh nya dalam Skripsi

Variabel adalah karakteristik, fitur, atau aspek dari subjek atau fenomena yang sedang diteliti yang dapat berubah atau bervariasi. Variabel ini digunakan untuk mengukur, mengamati, atau memanipulasi dalam penelitian.

Dalam konteks yang sangat umum, variabel dalam penelitian pembuatan skripsi, bisa disebut sebagai “hal” atau “aspek” yang sedang diteliti. Namun, istilah “variabel” lebih spesifik dan memiliki arti teknis dalam penelitian. Variabel merujuk pada sesuatu yang dapat berubah atau bervariasi dan pengaruh perubahan tersebut terhadap fenomena yang sedang diteliti adalah fokus utama dalam penelitian. Jadi, meskipun “hal” bisa digunakan sebagai kata pengganti yang sangat umum, istilah “variabel” lebih tepat dalam konteks penelitian.

Mari kita lebih mendalami mengenai variable ini, dengan mengetahui jenis- jenis variable yang ada.

 

Pengertian Setiap Jenis Variable

Pengertian Variable Independen

Variable Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang mengubah variabel lainnya. Variabel ini biasanya adalah faktor yang diubah atau dikendalikan oleh peneliti untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel dependen. Ini seperti bahan yang Anda masukkan ke dalam resep. Misalnya, jumlah gula yang Anda tambahkan ke kue. Anda bisa mengubah jumlah ini untuk melihat apa yang terjadi.

Atau, dengan kata lain, ini adalah hal yang kita ubah atau atur sendiri dalam penelitian. Misalnya, kita ingin tahu apakah makanan sehat membuat kita lebih pintar. Maka, makanan sehat adalah variabel independen karena kita yang mengatur siapa yang makan makanan sehat dan siapa yang tidak.

Bisa dikatakan juga, bahwa variable independen adalah hal yang kita atur atau kita ubah dalam penelitian. Misalnya, kita ingin tahu apakah minum susu setiap hari bisa membuat kita lebih tinggi. Jadi, “minum susu setiap hari” adalah variabel independen.

Pengertian Variable Dependen

Variable Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang berubah sebagai hasil dari variabel independen. Variabel ini adalah apa yang diukur atau diamati oleh peneliti. Ini seperti hasil akhir resep, seperti seberapa manis kue tersebut. Hasil ini bergantung pada bahan yang Anda masukkan (variabel independen).

Atau, dengan kata lain, ini adalah hasil yang kita lihat setelah mengubah variabel independen. Dalam contoh di atas, seberapa pintar kita adalah variabel dependen. Kita melihat apakah makanan sehat (variabel independen) membuat kita lebih pintar (variabel dependen).

Bisa dikatakan juga, bahwa variable dependen adalah apa yang kita lihat atau ukur setelah kita mengubah variabel independen. Dalam contoh di atas, “tinggi badan” adalah variabel dependen. Kita melihat apakah minum susu setiap hari bisa membuat kita lebih tinggi.

Pengertian Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variable yang dikendalikan atau dijaga agar tetap konstan sehingga tidak mempengaruhi hasil penelitian. Ini adalah semua hal lain yang Anda coba untuk menjaga agar tetap sama saat membuat kue, seperti suhu oven atau waktu memanggang, sehingga Anda tahu bahwa perubahan manisnya kue hanya disebabkan oleh perubahan jumlah gula.

Atau, dengan kata lain, ini adalah hal-hal lain yang kita coba untuk tidak berubah selama penelitian. Misalnya, kita mungkin ingin semua orang dalam penelitian tidur cukup, jadi tidur cukup adalah variabel kontrol.

Bisa dikatakan juga, bahwa variable kontrol adalah hal-hal yang kita coba untuk tetap sama selama penelitian. Misalnya, kita mungkin ingin semua orang dalam penelitian makan makanan yang sama setiap hari, jadi “makanan yang sama setiap hari” adalah variabel kontrol.

Pengertian Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variable yang muncul di antara hubungan variabel independen dan dependen dan mempengaruhi hubungan antara keduanya. Ini adalah hal yang muncul di tengah proses yang bisa mempengaruhi hasil akhir. Misalnya, mungkin suhu ruangan berubah dan mempengaruhi seberapa cepat kue memanggang.

Atau, dengan kata lain, ini adalah hal yang bisa muncul di tengah penelitian dan mempengaruhi hasil. Misalnya, mungkin ada ujian besar di sekolah yang membuat semua orang stres, dan stres ini bisa mempengaruhi seberapa pintar mereka.

Bisa dikatakan juga, bahwa variable Intervening adalah hal yang bisa muncul di tengah penelitian dan mempengaruhi hasil. Misalnya, mungkin ada orang yang sakit selama penelitian, dan sakit ini bisa mempengaruhi tinggi badan mereka.

Pengertian Variabel Moderator

Variabel Moderator adalah variable yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel independen dan dependen. Ini adalah hal yang bisa mengubah seberapa besar pengaruh bahan pada hasil akhir. Misalnya, jenis tepung yang Anda gunakan mungkin mempengaruhi seberapa banyak gula yang Anda butuhkan untuk membuat kue yang manis.

Atau, dengan kata lain, ini adalah hal yang bisa mempengaruhi seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya, mungkin makanan sehat hanya membuat kita lebih pintar jika kita juga berolahraga.

Bisa dikatakan juga, bahwa variable Intervening adalah hal yang bisa mempengaruhi seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Misalnya, mungkin minum susu setiap hari hanya membuat kita lebih tinggi jika kita juga olahraga setiap hari.

Pengertian Variabel Konfounding

Variabel Konfounding adalah variable yang mempengaruhi baik variabel independen maupun dependen, menyebabkan ilusi bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Ini adalah hal lain yang mungkin Anda tidak sadari mempengaruhi hasil akhir. Misalnya, mungkin Anda tidak menyadari bahwa Anda selalu membuat kue yang lebih manis ketika Anda menggunakan mangkuk tertentu, bukan karena jumlah gula yang Anda tambahkan.

Atau, dengan kata lain, ini adalah hal lain yang mungkin kita tidak sadari mempengaruhi hasil. Misalnya, mungkin orang yang makan makanan sehat juga lebih mungkin untuk belajar lebih banyak, dan belajar lebih banyak inilah yang sebenarnya membuat mereka lebih pintar, bukan makanan sehatnya.

Bisa dikatakan juga, bahwa variable Intervening adalah hal lain yang mungkin kita tidak sadari mempengaruhi hasil. Misalnya, mungkin orang yang minum susu setiap hari juga lebih mungkin untuk olahraga setiap hari, dan olahraga setiap hari inilah yang sebenarnya membuat mereka lebih tinggi, bukan minum susu setiap hari.

 

Hal Penting Tentang Variable dalam Penelitian

Contoh Variable

Untuk memahami tentang variable, berikut adalah contoh sederhana untuk membantu Anda memahami variabel dalam penelitian. Misalkan Anda melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu belajar terhadap nilai ujian siswa. Dalam hal ini:

  1. Variabel Independen: Waktu belajar. Ini adalah variabel yang Anda ubah untuk melihat bagaimana pengaruhnya terhadap nilai ujian. Misalnya, Anda mungkin membandingkan siswa yang belajar 2 jam sehari dengan siswa yang belajar 4 jam sehari.
  2. Variabel Dependen: Nilai ujian. Ini adalah variabel yang Anda ukur. Anda ingin melihat apakah perubahan dalam waktu belajar (variabel independen) memiliki efek pada nilai ujian.
  3. Variabel Kontrol: Faktor lain yang mungkin mempengaruhi nilai ujian, seperti usia siswa, tingkat kelas, atau jumlah tidur. Anda akan mencoba menjaga variabel-variabel ini tetap konstan sehingga Anda bisa yakin bahwa perubahan dalam nilai ujian disebabkan oleh perubahan dalam waktu belajar, bukan faktor lain.
  4. Variabel Intervening: Misalnya, tingkat stres siswa. Jika siswa yang belajar lebih lama merasa lebih stres, dan stres mempengaruhi nilai ujian, maka tingkat stres adalah variabel intervening.
  5. Variabel Moderator: Misalnya, gaya belajar siswa. Gaya belajar mungkin mempengaruhi sejauh mana waktu belajar mempengaruhi nilai ujian. Misalnya, bagi siswa yang lebih suka belajar secara visual, belajar lebih lama mungkin lebih efektif daripada bagi siswa yang lebih suka belajar melalui pendengaran.
  6. Variabel Konfounding: Misalnya, kecerdasan siswa. Jika siswa yang lebih cerdas cenderung belajar lebih lama dan mendapatkan nilai ujian yang lebih baik, maka kecerdasan adalah variabel konfounding. Ini bisa membuatnya tampak seolah-olah belajar lebih lama mengarah pada nilai ujian yang lebih baik, padahal sebenarnya kecerdasan siswa yang mempengaruhi keduanya.

Tujuan Keberadaan Variable

Tujuan dari variabel dalam penelitian adalah untuk memberikan struktur dan kontrol dalam penelitian. Variabel memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis penelitian, mengukur fenomena, dan menganalisis hubungan antara berbagai aspek dari subjek atau fenomena yang sedang diteliti. Berikut beberapa tujuan spesifik dari variabel:

  1. Mengukur Fenomena: Variabel memungkinkan peneliti untuk mengukur fenomena atau konsep yang sedang diteliti. Misalnya, dalam penelitian tentang efek polusi udara terhadap kesehatan, “tingkat polusi udara” dan “kesehatan” bisa menjadi variabel yang diukur.
  2. Menguji Hipotesis: Variabel memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis atau prediksi tentang hubungan antara berbagai aspek dari subjek penelitian. Misalnya, peneliti mungkin memiliki hipotesis bahwa “minum susu setiap hari meningkatkan tinggi badan”. Dalam hal ini, “minum susu setiap hari” dan “tinggi badan” adalah variabel yang digunakan untuk menguji hipotesis ini.
  3. Menganalisis Hubungan: Variabel memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan antara berbagai aspek dari subjek atau fenomena yang sedang diteliti. Misalnya, dalam penelitian tentang hubungan antara diet dan kesehatan, variabel seperti “jenis makanan yang dikonsumsi”, “jumlah olahraga”, dan “kesehatan” bisa digunakan untuk menganalisis hubungan antara diet dan kesehatan.
  4. Memberikan Kontrol dalam Penelitian: Variabel kontrol digunakan untuk memastikan bahwa hasil penelitian tidak dipengaruhi oleh faktor lain selain variabel independen. Misalnya, dalam penelitian tentang efek tidur terhadap kinerja akademik, “jumlah tidur” bisa menjadi variabel independen, “kinerja akademik” bisa menjadi variabel dependen, dan faktor-faktor seperti “usia”, “jenis kelamin”, dan “kesehatan” bisa menjadi variabel kontrol.

Dengan demikian, variabel sangat penting dalam penelitian karena mereka membantu peneliti untuk mengukur, menguji, dan menganalisis fenomena dengan cara yang terstruktur dan terkontrol.

Pentingnya Variable dalam Sebuah Penelitian

Variabel sangat penting dalam mengukur fenomena karena mereka memberikan cara untuk mengkuantifikasi dan merepresentasikan fenomena tersebut dalam bentuk yang dapat diukur dan dianalisis.

Misalnya, jika peneliti ingin mengetahui apakah bermain game setiap hari mempengaruhi prestasi belajar siswa, peneliti perlu cara untuk mengukur kedua fenomena tersebut. “Waktu bermain game setiap hari” dan “prestasi belajar” menjadi variabel dalam penelitian ini.

“Waktu bermain game setiap hari” adalah variabel karena ini adalah aspek dari fenomena yang dapat berubah atau bervariasi antara individu yang berbeda. Beberapa siswa mungkin bermain game selama satu jam setiap hari, sementara yang lain mungkin bermain selama tiga jam. Dengan menjadikan “waktu bermain game setiap hari” sebagai variabel, peneliti dapat mengukur dan mencatat berapa lama setiap siswa bermain game setiap hari.

“Prestasi belajar” juga adalah variabel karena ini adalah aspek lain dari fenomena yang dapat berubah atau bervariasi. Beberapa siswa mungkin mendapatkan nilai A, sementara yang lain mungkin mendapatkan nilai C. Dengan menjadikan “prestasi belajar” sebagai variabel, peneliti dapat mengukur dan mencatat prestasi belajar setiap siswa.

Dengan demikian, variabel memungkinkan peneliti untuk mengukur fenomena dalam cara yang spesifik, kuantitatif, dan dapat dianalisis. Variabel memberikan struktur untuk penelitian dan memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian mereka dengan cara yang sistematis dan ilmiah.

 

Contoh Penggunaan Variable

Contoh Pertama: Konsumsi Buah yang Berpengaruh ke Jantung

Misalkan seorang peneliti ingin mengetahui apakah konsumsi buah-buahan berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Dalam kasus ini:

  1. Mengukur Fenomena: Peneliti mengukur dua fenomena: “konsumsi buah-buahan” dan “kesehatan jantung”. Kedua fenomena ini diukur sebagai variabel dalam penelitian.
  2. Menguji Hipotesis: Peneliti memiliki hipotesis bahwa “konsumsi buah-buahan setiap hari dapat meningkatkan kesehatan jantung”. Untuk menguji hipotesis ini, peneliti mengubah konsumsi buah-buahan (variabel independen) dan mengukur efeknya terhadap kesehatan jantung (variabel dependen).
  3. Menganalisis Hubungan: Peneliti menganalisis data untuk melihat apakah ada hubungan antara konsumsi buah-buahan dan kesehatan jantung. Jika peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak buah-buahan memiliki kesehatan jantung yang lebih baik, ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dua variabel tersebut.
  4. Memberikan Kontrol dalam Penelitian: Peneliti menggunakan variabel kontrol untuk memastikan bahwa hasil penelitian tidak dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya, peneliti mungkin mengontrol usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik partisipan, karena faktor-faktor ini juga bisa mempengaruhi kesehatan jantung.

Dengan demikian, variabel memungkinkan peneliti untuk mengukur dan menguji fenomena, menganalisis hubungan, dan memberikan kontrol dalam penelitian. Ini membantu peneliti untuk menarik kesimpulan yang valid dan dapat dipercaya dari penelitian mereka.

Contoh Kedua: Bermain Game yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Misalkan seorang peneliti ingin mengetahui apakah bermain game setiap hari bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam kasus ini:

  1. Mengukur Fenomena: Peneliti mengukur dua fenomena: “waktu bermain game setiap hari” dan “prestasi belajar”. Kedua fenomena ini diukur sebagai variabel dalam penelitian.
  2. Menguji Hipotesis: Peneliti memiliki hipotesis bahwa “bermain game setiap hari dapat menurunkan prestasi belajar”. Untuk menguji hipotesis ini, peneliti mengubah waktu bermain game (variabel independen) dan mengukur efeknya terhadap prestasi belajar (variabel dependen).
  3. Menganalisis Hubungan: Peneliti menganalisis data untuk melihat apakah ada hubungan antara waktu bermain game dan prestasi belajar. Jika peneliti menemukan bahwa siswa yang bermain game lebih lama memiliki prestasi belajar yang lebih rendah, ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara dua variabel tersebut.
  4. Memberikan Kontrol dalam Penelitian: Peneliti menggunakan variabel kontrol untuk memastikan bahwa hasil penelitian tidak dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya, peneliti mungkin mengontrol usia, jenis kelamin, dan tingkat keaktifan fisik siswa, karena faktor-faktor ini juga bisa mempengaruhi prestasi belajar.

Dengan demikian, variabel memungkinkan peneliti untuk mengukur dan menguji fenomena, menganalisis hubungan, dan memberikan kontrol dalam penelitian. Ini membantu peneliti untuk menarik kesimpulan yang valid dan dapat dipercaya dari penelitian mereka.

 

Cara Menentukan Variable

Panduan Umum Menentukan Variable ketika Membuat Skripsi

Menentukan variabel dalam penelitian biasanya melibatkan langkah-langkah umum berikut:

  1. Pahami Tujuan Penelitian: Pertama, Anda perlu memahami apa tujuan dari penelitian Anda. Apa yang ingin Anda ketahui? Apa pertanyaan penelitian Anda?
  2. Identifikasi Variabel Potensial: Berdasarkan tujuan dan pertanyaan penelitian Anda, identifikasi aspek-aspek dari subjek atau fenomena yang sedang diteliti yang mungkin berubah atau bervariasi. Aspek-aspek ini adalah variabel potensial Anda.
  3. Pilih Variabel Anda: Dari variabel potensial yang telah Anda identifikasi, pilih variabel yang paling relevan dan penting untuk penelitian Anda. Variabel ini harus memiliki potensi untuk memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian Anda.
  4. Klasifikasikan Variabel Anda: Setelah memilih variabel Anda, klasifikasikan mereka sebagai variabel independen, dependen, kontrol, intervening, moderator, atau konfounding, berdasarkan peran mereka dalam penelitian Anda.
  5. Operasionalisasi Variabel Anda: Akhirnya, tentukan bagaimana Anda akan mengukur atau menentukan nilai dari setiap variabel. Ini disebut operasionalisasi variabel.

Ingatlah bahwa variabel yang Anda pilih harus relevan untuk tujuan penelitian Anda, dapat diukur, dan harus memiliki potensi untuk memberikan wawasan atau jawaban atas pertanyaan penelitian Anda.

Contoh Tindakan Menentukan Variable

Misalkan Anda seorang peneliti yang ingin mengetahui apakah jenis diet mempengaruhi tingkat energi seseorang. Berikut adalah langkah-langkah untuk menentukan variabel:

  1. Pahami Tujuan Penelitian: Anda ingin mengetahui apakah jenis diet mempengaruhi tingkat energi seseorang.
  2. Identifikasi Variabel Potensial: Aspek yang mungkin berubah atau bervariasi dalam penelitian ini adalah jenis diet (misalnya, vegan, vegetarian, omnivora) dan tingkat energi (misalnya, rendah, sedang, tinggi).
  3. Pilih Variabel Anda: Anda memutuskan bahwa “jenis diet” dan “tingkat energi” adalah variabel yang paling relevan untuk penelitian Anda.
  4. Klasifikasikan Variabel Anda: Anda mengklasifikasikan “jenis diet” sebagai variabel independen (karena ini adalah hal yang Anda ubah dalam penelitian) dan “tingkat energi” sebagai variabel dependen (karena ini adalah hal yang Anda ukur).
  5. Operasionalisasi Variabel Anda: Anda memutuskan untuk mengukur “jenis diet” dengan menanyakan kepada partisipan tentang diet mereka (misalnya, apakah mereka vegan, vegetarian, atau omnivora). Anda mengukur “tingkat energi” dengan menanyakan kepada partisipan bagaimana mereka merasa (misalnya, apakah mereka merasa energi mereka rendah, sedang, atau tinggi).

Dengan demikian, Anda telah menentukan variabel untuk penelitian Anda dan siap untuk melanjutkan dengan pengumpulan data.

Pertanyaan untuk Menentukan Variable

Untuk memudahkan dalam menentukan variable, berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan kepada diri sendiri untuk membantu menentukan variabel dalam penelitian Anda:

  1. Apa yang Saya Ingin Ketahui? – Pertanyaan ini membantu Anda mengidentifikasi tujuan penelitian Anda dan apa yang Anda coba untuk mencari tahu. Jawaban untuk pertanyaan ini seringkali membantu menentukan variabel dependen Anda, yaitu apa yang Anda ukur atau amati.
  2. Apa yang Mungkin Mempengaruhi Hal yang Saya Ingin Ketahui? – Pertanyaan ini membantu Anda mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi fenomena yang Anda teliti. Jawaban untuk pertanyaan ini seringkali membantu menentukan variabel independen Anda, yaitu apa yang Anda ubah atau manipulasi.
  3. Apa Faktor Lain yang Mungkin Mempengaruhi Hasil Saya? – Pertanyaan ini membantu Anda mengidentifikasi faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi variabel dependen Anda tetapi bukan bagian dari penelitian Anda. Jawaban untuk pertanyaan ini seringkali membantu menentukan variabel kontrol Anda, yaitu apa yang Anda coba untuk menjaga tetap sama.
  4. Bagaimana Saya Dapat Mengukur atau Menentukan Variabel Saya? – Pertanyaan ini membantu Anda memutuskan bagaimana Anda akan mengukur atau menentukan nilai dari setiap variabel. Ini adalah bagian dari proses operasionalisasi variabel Anda.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat membantu memastikan bahwa Anda telah memilih dan mendefinisikan variabel yang tepat untuk penelitian Anda.

 

Penutupan Studi: Variabel dan Perannya dalam Skripsi

Ingatlah bahwa variabel adalah kunci untuk memahami dinamika penelitian Anda, dan dengan pemahaman yang tepat, Anda akan mampu menghasilkan analisis yang tajam dan hasil yang valid.

Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut atau ingin berkonsultasi mengenai skripsi Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami. Di Skripsi Express, kami selalu siap membantu Anda mencapai kesuksesan akademis dengan layanan profesional kami.