Membuat footnote dan daftar pustaka yang tepat memerlukan pemahaman yang baik tentang gaya penulisan yang diharuskan oleh institusi atau publikasi Anda. Berikut ini adalah panduan umum untuk membuat footnote dan daftar pustaka sesuai dengan kebutuhan akademik yang umum:
1. Footnote
Footnote digunakan untuk memberikan referensi langsung pada halaman di mana informasi tersebut digunakan. Berikut adalah cara membuatnya:
- Posisi: Tempatkan nomor footnote tepat setelah kutipan atau informasi yang dirujuk. Nomor ini biasanya berbentuk superscript.
- Format: Di bagian bawah halaman, tuliskan nomor yang sama dengan superscript diikuti dengan detail referensi. Detail ini harus mencakup nama penulis, judul karya, penerbit, tempat penerbitan, tahun penerbitan, dan halaman spesifik yang dirujuk.
- Contoh:
- Dalam teks: Menurut Suharsaputra, kepemimpinan inovatif sangat penting dalam pendidikan.¹
- Di footer halaman: ¹Uhar Suharsaputra, Kepemimpinan Inovasi Pendidikan (Bandung: Refika Aditama, 2016), h. 21.
2. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi daftar lengkap semua referensi yang digunakan dalam dokumen. Ini berada di bagian akhir dokumen.
- Format Umum:
- Nama penulis (nama belakang, nama depan).
- Tahun penerbitan dalam tanda kurung.
- Judul karya dalam cetak miring.
- Penerbit dan lokasi penerbitan.
- Contoh:
- Suharsaputra, Uhar. (2016). Kepemimpinan Inovasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Namun, mengapa ada footnote yang seperti ini: Kemendikbud, CP & ATP – Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial Ipas Fase B, Merdeka Mengajar — Enggak ada nomor halaman nya
Footnote tanpa nomor halaman, seperti yang Anda contohkan, sering digunakan dalam beberapa situasi tertentu, seperti:
- Referensi ke Sumber yang Utuh: Ketika referensi yang dibuat mengacu pada seluruh dokumen atau karya, dan bukan ke halaman spesifik atau argumen yang terlokalisir. Ini sering terjadi dengan sumber yang lebih umum atau ketika mendiskusikan karya secara keseluruhan.
- Sumber Elektronik: Untuk dokumen online atau sumber yang tidak memiliki penomoran halaman yang jelas, seperti beberapa PDF, dokumen digital, atau situs web.
- Kutipan Umum atau Ide: Saat menyatakan sesuatu yang merupakan tema umum atau diskusi umum dalam sumber dan tidak terbatas pada bagian tertentu yang dapat dikaitkan dengan halaman spesifik.
- Material Non-Teks: Ketika merujuk pada item non-teksual, seperti video, audio, atau presentasi, di mana tidak ada halaman tetapi mungkin ada indikasi waktu atau slide tertentu yang dirujuk.
Alasan Praktis
Dalam praktiknya, memilih tidak menyertakan nomor halaman bisa juga karena beberapa alasan praktis:
- Kesederhanaan: Dalam beberapa kasus, tujuannya adalah untuk menyederhanakan referensi dan membuatnya lebih mudah diakses tanpa membebani pembaca dengan detail yang tidak perlu jika seluruh dokumen relevan.
- Gaya Penulisan: Beberapa gaya penulisan (misalnya, gaya tertentu dalam APA atau Chicago) mungkin tidak selalu memerlukan nomor halaman untuk jenis kutipan tertentu, terutama bila merujuk pada ide umum atau jika sumbernya adalah materi pelajaran yang diketahui luas.
Cara Menulis Footnote Tanpa Nomor Halaman
Ketika menulis footnote tanpa nomor halaman, penting untuk tetap memberikan informasi yang cukup agar pembaca dapat menemukan sumber dengan mudah. Ini termasuk nama penulis atau penyusun, judul lengkap, dan tahun penerbitan jika ada, atau URL jika sumbernya digital.
Contoh Footnote tanpa nomor halaman:
- Dalam Teks: Sesuai dengan program Merdeka Mengajar oleh Kemendikbud…
- Footnote: Kemendikbud, CP & ATP – Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial Ipas Fase B, Merdeka Mengajar.
Pemahaman ini membantu dalam menjaga ketepatan dan relevansi informasi yang disampaikan melalui footnote serta menghindari kebingungan bagi pembaca.
Tentu, mari kita buat sebuah footnote berdasarkan sebuah artikel jurnal hipotetis tentang pengaruh COVID-19 terhadap ekonomi global yang bisa dijadikan contoh:
Contoh Footnote untuk Artikel Jurnal:
Anggaplah Anda mengutip dari sebuah artikel jurnal yang ditulis oleh Anna Smith yang diterbitkan pada tahun 2020, yang membahas dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi global. Anda merujuk pada informasi spesifik yang ada di halaman tertentu dari artikel tersebut.
Footnote:
- Anna Smith, “Economic Impact of the COVID-19 Pandemic Globally,” Journal of Global Economics 34, no. 3 (2020): 45.
Penjelasan Footnote:
- 1. Ini adalah nomor footnote. Dalam dokumen Anda, ini akan muncul sebagai superscript di akhir kalimat yang berisi informasi dari sumber ini.
- Anna Smith adalah nama penulis.
- “Economic Impact of the COVID-19 Pandemic Globally,” adalah judul artikel.
- Journal of Global Economics adalah nama jurnal, yang dicetak miring.
- 34 adalah volume jurnal.
- no. 3 adalah nomor edisi jurnal.
- (2020): 45 adalah tahun publikasi dan halaman spesifik dari artikel yang Anda kutip.
Perlu diingat bahwa contoh ini menggunakan gaya Chicago, yang sering digunakan dalam penulisan akademik untuk bidang-bidang seperti sejarah, beberapa ilmu sosial, dan seni. Format mungkin berbeda jika Anda menggunakan gaya penulisan lain seperti APA atau MLA, yang juga populer dalam penulisan akademik.